TIPS MENJADI GURU YANG DIRINDUKAN



1,5 Jam bersama Pak Iwa
 
Pak Iwa Koswara, pendiri sekaligus pemilik Bimbel Iwa K yang saat ini juga merupakan trainer pendidikan di Yayasan Daarut-Tauhid Bandung


Bismilllah,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Di kesempatan ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman saya bertemu seseorang yang hebat di bidangnya, beliau adalah Bapak Iwa Koswara, seorang trainer dan konsultan pendidikan yang sudah melatih sekitar 22.000 orang guru di seluruh Indonesia. Kenapa bisa kenal ? mau tau ceritanya ? oke kalo begitu.
Berawal dari teman di grup yang mencari anak ekonomi untuk mengajar bimbel UN untuk hari Jum’at ini. Saya yang memang jadwalnya flexible mengiyakan penawaran tersebut. Saya hubungi-lah orang yang bersangkutan.
Setelah ramah-tamah kesana-kemari di chat Whats App akhirnya diminta-lah saya untuk menemui Pak Iwa untuk membicarakan teknis mengajar nanti. Tadinya saya diminta menemui beliau hari Rabu kemarin. Karena saya ada agenda lain dan lokasi pertemuannya yang cukup jauh, mengingat saya juga belum memiliki kendaraan pribadi akhirnya Pak Iwa dengan berbaik hati meminta saya untuk menemui beliau hari Kamis tadi pukul 07.00 WIB di Alfamart Ledeng.
Sebelumnya saya diminta untuk mencari soal UN dan membawanya saat bertemu Pak Iwa. Saya-pun sudah menyiapkan satu paket soal UN Ekonomi tahun 2015. Asalnya mau dua paket. Tapi karena beberapa hal jadi yaa satu paket dulu aja.
Sesampainya saya di Alfamart Ledeng saya menghubungi Pak Iwa dan tidak lama kemudian datanglah bapa. Saya-pun di ajak ke sebuah ruang belajar di rumah yang tidak lain adalah rumah mertua Pak Iwa. Saya berkenalan dengan istrinya dan ditanya-tanya beberapa hal.
Tanpa persiapan membaca materi, saya diminta untuk mendemonstrasikan bedah soal yang bisa dikatakan sebagai micro-teaching. Mau tidak mau, siap tidak siap saya mengiyakan. Yaa, sebagai langkah dalam pengembangan kemampuan mengajar juga. Disitu agak kesulitan juga. Tapi, Alhamdulillah cukup lancar.

Setelah micro-teaching, Pak Iwa ngasih banyak komentar. Kamu terlalu gini-gini dan sebagainya. Kalo guru bimbel tuh harus kaya gini-gini sambil mencontohkan. Beliau juga ngasih tau ke saya kalo menurut survei yang dilakukan ke banyak anak di beberapa sekolah, ternyata sekitar 20% saja guru yang menjadi guru yang dirindukan (bukan surga yang dirindukan ya, hehe). Dirindukan oleh siapa ? yaa oleh murid-muridnya.
Guru yang dirindukan artinya guru yang berkualitas (bagus dalam menyampaikan, murid-murid faham akan materi yang disampaikan/dibahas, disenangi murid-murid karena karakter maupun gaya mengajar dan lain-lain. Berikut adalah empat tips untuk menjadi guru yang dirindukan : (1) Menguasai materi, udah faham kan maksudnya; (2) Mampu mengelola kelas dengan baik, ada seninya lho; (3) Mampu merencanakan skenario dan formula pengajaran yang baik, Pak Iwa menyebutnya sebagai Skefor (Skenario dan Formula); dan (4) Mampu mengenali anak, bukan tau jumlah anak di kelas ada berapa tapi lebih ke mampu mengenali dan memahami berbagai karakterikstik anak/murid.
Nah kembali ke bimbel, guru bimbel dan guru di sekolah itu sangat berbeda ternyata. Kata Pak Iwa, di sekolah kita gapapa kalo menyampaikan materi secara ‘pelan’ dalam artian banyak (istilah sayanya itu) ‘basa-basi’ (contoh : pertanyaan-pertanyaan seperti “ada yang tau pengertian dari …, atau ada yang inget tentang konsep …”) tapi kalo di bimbel itu cenderung harus lugas, to the point.
Di akhir saya juga diberikan tips-tips dan praktek membedah soal yang seperti biasa dibawakan oleh guru bimbel. Intinya banyak sekali pembelajaran yang didapat dari 1,5 jam bersama Pak Iwa.
Terakhir, saya menyukai cita-cita besar Pak Iwa yang ingin memajukan pendidikan Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan guru-guru. Untuk apa ? agar guru-guru di Indonesia lebih kompeten dan menjadi guru yang dirindukan.
Sekian dari saya.
Sebenarnya masih banyak hikmah yang tadi saya dapatkan, tapi tidak semuanya dapat saya tulis disini.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 


Negla Tengah, 06 April 2017

Sita Nurhalimah,
Seorang Pembelajar

1 Response to "TIPS MENJADI GURU YANG DIRINDUKAN"

  1. Teh maaf saya Anggi Muhammad kebetulan sekarang dihimpunan saya sedang mengadakan kaderisasi. Kami bermaksud mengundang Pak Iwa K untuk menjadi pemateri dlm acara kaderisasi. Namun kami bingung karena tidak memiliki kontak beliau. Apakah kami boleh meminta kontak Pak Iwa K?? Terimakasih.

    BalasHapus