![]() |
Sumber Gambar : Google |
“Tsarid” adalah makanan yang paling istimewa bagi orang Arab karena komposisi utamanya terdiri dari roti dan daging. Kata Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, roti adalah makanan pokok terbaik sementara daging adalah lauk terbaik. Jika dua jenis makanan ini bertemu, maka tidak ada makanan lain yang bisa menandinginya.
Dalam hadits yang berisikan mengenai wanita-wanita mulia dikatakan bahwa "Tsarid" ini menjadi analogi dari keutamaan Ibunda Aisyah binti Abu Bakar, istri rasulullah. Nama Ibunda Aisyah bersanding dengan dua wanita sempurna menurut Rasulullah, yaitu Maryam dan Asiyah. Berikut haditsnya :
.كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ". وقد أخرجه الجماعة إلا أبا داود من طرق عن شعبة به ولفظ البخاري: "كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Banyak orang-orang yang sempurna dari kalangan laki-laki, dan tidak ada yang sempurna diantara perempuan, melainkan Maryam binti Imran, dan Asiyah Istri Fir`aun”(Diriwayatkan oleh jama`ah kecuali Abu Daud dari beberapa jalur dari Syu`bah) sedangkan lafal Bukhari demikian: Orang-orang yang sempurna di kalangan laki-laki itu banyak dan sangat sedikit dari kalangan perempuan yang sempurna, melainkan Asiyah Istri Fir`aun, dan Maryam binti Imran dan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas wanita lain sebagaimana makanan ats-Tsariid (makanan semacam roti yg sangat enak pada masa nabi) atas seluruh makanan." (HR. Bukhari)
---
Mengapa “tsarid” disebut Rasulullah ﷺ sebagai makanan yang paling utama di antara makanan-makanan yang lainnya?
Mengapa Ibunda Aisyah diserupakan dengan “tsarid” dan disebut Nabi ﷺ lebih utama dibandingkan istri-istrinya yang lain atau lebih utama dibandingkan para wanita yang sezaman dengan beliau atau lebih utama dibandingkan para wanita muslimah sampai akhir zaman?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini adalah sebagai berikut.
Sesungguhnya “tsarid” itu lebih utama daripada makanan-makanan yang lainnya di Arab karena manfaatnya nyata, manfaatnya banyak, gampang disantap, mudah dicerna, cepat mengenyangkan, mencukupi kebutuhan lapar dengan cepat, cukup sebagai asupan energi, tidak merepotkan, murah bergizi, dan enak dimakan. Mayoritas makanan orang Arab di zaman nabi adalah “tsarid” ini. Bahkan kata At-Turibisyti, “tsarid” adalah makanan terbaik dan yang paling disukai orang Arab. Secara umum, semua makanan yang diolah dalam bentuk “tsarid” (yakni yang diremukkan kemudian dimakan bersama kuah) memang terbaik karena lebih mudah disantap dan dicerna. Misalnya seperti paha bebek. Antara yang digoreng biasa dengan yang digoreng dengan disertai peremukan akan lebih mudah disantap yang sudah diremukkan.
Ibunda Aisyah diserupakan dengan “tsarid” karena beliau memiliki banyak keistimewaan jika dibandingkan dengan istri-istri Nabi ﷺ yang lain atau wanita muslimah pada umumnya seperti cantik, cerdas, satu-satunya istri yang perawan, akhlaknya yang mulia, bahasanya yang fasih, banyak manfaatnya untuk umat dan lain-lain.
Istri semacam ini jelas “sempurna”,
Jika ia dibutuhkan aspek kewanitaannya untuk memenuhi hasrat suami, maka dia bisa hadir melayani.
Jika suami penat dan ingin refreshing dengan kecantikan istri, maka dia bisa mendapatkannya di rumah.
Jika dibutuhkan sebagai teman ngobrol, maka enak diajak ngobrol karena nyambung dengan kecerdasannya.
Jika dibutuhkan pertimbangan kebijaksanannya, maka dia bisa hadis dengan solusi-solusi cemerlang yang menenangkan pikiran suami.
Jika dibutuhkan untuk menyampaikan ilmu suami ke umat, maka dengan fasih dia bisa melakukannya dengan baik.
Wajar, istri dengan kualifikasi seperti ini menjadi istri yang paling dicintai Rasulullah ﷺ dibandingkan dengan istri-istri yang lain, sebagaimana orang-orang Arab lebih memfavoritkan “tsarid” dibandingkan makanan-makanan yang lain.
Sumber :
http://irtaqi.net/2019/04/23/mengenal-tsarid-salah-satu-menu-kuliner-di-masa-nabi/
0 Response to "Mengapa Ibunda Aisyah diserupakan dengan “Tsarid” ?"
Posting Komentar