Orang yang Sudah Selesai dengan Dirinya Sendiri

ilustrasi

Pernahkah anda melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?

Tetap terkendali dan sabar saat diejek atau dicaci, juga bersikap kalem saat disanjung.

Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan/menjadi boss ataupun ketika menjadi bawahan, bersedia makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di tenda pinggir jalan, tidak jumawa saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.

Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.

Menggunakan sandang-pangan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan merknya.

Mata mereka sudah tidak silau dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.

Pada saat yang sama, mereka juga tidak mencaci atau memicingkan sebelah mata atas bungkus atau pernak-pernik aksesoris dunia.

MEREKA SUDAH LEBIH MEMILIH ESENSI

Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.

Orang seperti ini adalah orang-orang yang sudah “SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI”.

Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di “ATAS KITA”.

Ego atau ke”aku”annya sudah ditaklukkan dengan kebersihan hati.

Buat mereka kehidupan di atas bumi sekadar peran-peran fana dari Sang Sutradara Agung yang mereka jalani.

Mereka sadar bahwa semua bersumber dari-Nya.
karenanya, mereka senantiasa menaruh hormat terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini.

➖➖➖

📚
Sumber :
https://sentraedukasi.com/manusia-yang-sudah-selesai-dengan-dirinya-sendiri/

Semoga kita bisa menjadi orang yang telah 'selesai' dengan diri kita masing-masing.
Aamiin

0 Response to "Orang yang Sudah Selesai dengan Dirinya Sendiri"

Posting Komentar