'Membeli Barang Dagangan' Allah dengan 'Mewakafkan' Jiwa dan Harta



Ada tulisan bagus (menurutku) yang pernah aku terima dari broadcast yang judulnya "Muslim Akhir Zaman".

Berikut cuplikannya :

1. Tidak mampu pergi haji atau umrah karna biayanya besar, akan tetapi sanggup pergi wisata ke luar negeri.
Bukankah perdagangan Allah itu mahal ?

2. Tidak sanggup membeli hewan qurban karna harganya yang mahal, tapi sanggup membeli smartphone buat sekedar update model. 
Bukankah perdagangan Allah itu mahal ?

Sanggup membaca chattingan hingga seratus percakapan tiap hari, namun tidak sanggup membaca 10 ayat alquran dengan dalih tiada waktu yang cukup untuk membaca. 
Bukankah perdagangan Allah itu mahal ?

📚
Sumber : WhatsApp Group

➖➖➖

📖📖📖

Sebelumnya, mari kita baca lembaran Al-Qur'an yang menyatakan tentang hal ini.

Kutipan dari Al-Quran: As-Saff (61:10-11)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ.

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.

Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,

~~~

Perdagangan Allah, aku kira ini adalah kiasan dari memperjuangkan jiwa dan raga dalam rangka menolong agama Allah, menegakkan syariat Islam yang mana sebagaimana kita tahu sendiri di masa kini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sedang berkembang dengan pesatnya sehingga gencaran informasi-informasi yang tidak terkait dengan ajaran Islam tidak bisa terbendung.

Disebutkan dalam hadits bahwa :
"Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, barang dagangan Allah itu surga." (HR. Tirmidzy)

Surga, hanya bisa diperoleh dengan mewakafkan harta dan jiwa.

Istilah 'Mewakafkan Jiwa' terasa unik bagiku. Biasanya kan kalo di dalam ilmu ekonomi Islam, wakaf itu cenderung kepada harta saja. Tapi ternyata istilah ini bisa juga disematkan kepada kata "Jiwa".

Mewakafkan jiwa, menurutku berat. Karena saat itu mau ngga mau seorang muslim atau muslimah harus merelakan jiwa raga, pikiran dan hatinya untuk berjuang di jalan Allah. Seperti wakafnya orang-orang yang memiliki harta untuk diikhlaskan.

Padahal kan kita tau sendiri, harta adalah salah satu perhiasan dunia yang sangat menggiurkan.

Hanya segelintir orang saja yang rela untuk memberikan harta yang ia kumpulkan susah payah untuk kebermanfaatan ummat.

Masyaa Allah.

Semoga kita bisa menjadi bagian dari pewakaf-pewakaf ini.

💕

0 Response to "'Membeli Barang Dagangan' Allah dengan 'Mewakafkan' Jiwa dan Harta"

Posting Komentar