Inspirasi dari Ust. Salim A. Fillah
Sebuah kisah yang menarik untuk diambil hikmahnya.
ilustrasi |
➖➖➖
🍃
Suatu hari di masjid Nabawi yang dibangun dari pokok-pokok batang kurma dan beratapkan daunnya, Sang Nabi membahaskan suatu ayat pada para shohabat. Beliau bacakan ayat itu pada mereka dengan suaranya yang empuk, lembut dan merdu.
Suatu hari di masjid Nabawi yang dibangun dari pokok-pokok batang kurma dan beratapkan daunnya, Sang Nabi membahaskan suatu ayat pada para shohabat. Beliau bacakan ayat itu pada mereka dengan suaranya yang empuk, lembut dan merdu.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap
musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”
(QS. Ibrahim [14]: 24-25)
(QS. Ibrahim [14]: 24-25)
🌴
“Pohon itu seperti seorang mukmin,” kata Sang Nabi sambil tersenyum.
“Pohon itu seperti seorang mukmin,” kata Sang Nabi sambil tersenyum.
“Tak gugur daunnya, kokoh pokok dan batangnya, dan
menjulang ke langit cabangnya. Tahukah kalian pohon apa itu?”
Para shohabat mencoba menebak. Pikiran mereka menerawang
ke arah wadi-wadi di seputar Madinah. Mereka membayangkan satu
demi satu pohon yang mungkin tumbuh disana.
👨
'Abdullah ibn Umar, saat itu masih seorang anak kecil, mencoba menerka. Sebuah jawaban yang begitu dekat menghinggap di otaknya.
'Abdullah ibn Umar, saat itu masih seorang anak kecil, mencoba menerka. Sebuah jawaban yang begitu dekat menghinggap di otaknya.
“Kurma," gumam hatinya.
Tapi bahkan Abu Bakar dan ‘Umar terdiam tak
bicara. Maka dia pun menahan diri. Dia menundukkan kepala.
“Pohon itu adalah,” kata Sang nabi akhirnya setelah menanti
jawab beberapa jenak, “Pohon kurma.”
🌻
'Abdullah ibn Umar si bocah kecil, berbisik pada ayahnya begitu mereka bubar dari majelis.
'Abdullah ibn Umar si bocah kecil, berbisik pada ayahnya begitu mereka bubar dari majelis.
“Ayah,” katanya, “Sesungguhnya
tadi aku tahu bahwa itu adalah pohon kurma. Namun aku tak
mengatakannya sebab engkau, Abu Bakar dan para tetua lainnya
diam saja.”
Umar berjongkok. Ditatapnya mata putra kesayangannya itu.
“Nak,” ujarnya sambil membelai ubun-ubun,
“Nak,” ujarnya sambil membelai ubun-ubun,
“Sesungguhnya aku
lebih suka engkau bicara jika padamu memang ada ilmu, daripada
engkau diam dan menyembunyikan pengetahuan.”
➖➖➖
📚
Sumber :
Buku "Dalam Dekapan Ukhuwah"
0 Response to "Kisah 'Abdullah ibn Umar Putera Umar bin Khatab, Saat ia Kecil"
Posting Komentar