Membahas kebaikan dan kehebatan Pak Habibie dan Bu Ainun seakan tidak akan ada habisnya. Saking banyaknya kontribusi dan karya yang keduanya persembahkan untuk negeri tercinta, Indonesia.
Satu dari sekian hal yang menarik untuk kita telisik lebih jauh yaitu mengenai kehidupan beragama kedua tokoh panutan kita ini. Dari artikel yang penulis baca ternyata keduanya merupakan muslim yang religius.
Berikut pemaparannya :
Habibie dan Ainun memang bukan ahli agama. Namun tidak ada yang menolak kalau dikatakan keluarga ini adalah keluarga yang religius. Perhatian pada agama dan religiusitas tersebut bukan hanya dalam ranah pribadi, namun juga dalam ranah sosial yang lebih besar dan luas. Habibie pada masa Soeharto berhasil membangun sebuah komunikasi diantara para sarcana muslim sehingga berkumpul dalam Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Salah satu produk besar ICMI adalah Bank Muamalat Indonesia, yang menjadi salah satu diantara bank yang tidak bangkrut pada saat indonesia dilanda resesi. BMI pula yang menjadi inspirasi awal lahirnya bank syariah sebagai bagian dalam bank-bank konvensional yang ada di Indonesia saat ini.
Dalam tataran individu, keluarga Habibi menunjukkan religiusitasnya yang konsisten. Sampai saat ini keluarga Haibie adalah keluarga yang melakukan puasa senin kamis. Puasa sunat senin kamis adalah sebuah praktik religius yang tidak semua orang Islam mampu melakukannya. Hanya orang dengan ketaqwaan yang kuat dan rasa tawakkal yang tinggi saja yang mampu melakukannya.
Menkumham, Patrialis Akbar mengatakan kalau ia pernah diceritakan oleh Habibie tentang kehidupan religius istrinya, Ainun Habibie. Ainun adalah orang yang melewatkan malam-malamnya dengan shalat tahajut dan mengaji al-Qur'an. Ia telah menamatkan al-Qur'an puluhan kali. Bahkan dari satu sumber dikatakan Ainun menamatkan al-Qur'an dua kali dalam satu bulan. Sebuah prestasi keagmaan yang tidak semua orang Islam dapat melakukannya. Apalagi ditengah kesibukan dan kepadatan jadwal kegiannya sebagai istri petinggi negara.
Kehidupan religius Ainun jelas tergambar dalam Detik-detik yang menentukan, karya Habibie. Beberapa kali Habibie menulis mengenai istrinya, saat Ainun sedang di atas sajadah. "Ainun yang sedang membaca al-Qur'an" atau "Ainun yang baru saja selesai melaksanakan shalat malam" dan lain sebagainya. Di rumah mereka di Jakarta pada saat Habibie masih menjadi menristek, lalu wakil presiden, sampai menjadi presiden, dilaksanakan pengajian rutin yang diikuti warga sekitar dan istri-istri pejabat negara.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/sehatihsan/54fd653ea33311791550fe10/revisi-biografi-ibu-bangsa-hasri-ainun-habibie?page=all
♡♡♡
Masyaa Allah tabarakallah
Semoga kita diberi kemampuan untuk meneladani Pak Habibie dan Bu Ainun.
0 Response to "Menelisik Kehidupan Religius (Alm.) Pak Habibie dan (Almh.) Ibu Ainun"
Posting Komentar