Berawal dari keinginan untuk
mereview apa yang saya dapat dari hasil membaca sebuah novel. Saya ingin
menuliskan kembali sedikit cerita dari setiap bagian yang ada di novel ini,
khususnya yang berkaitan dengan penamaan judul dari tiap bagiannya. Mungkin
bisa juga teman-teman lakukan di rumah. Direkomendasikan sekali untuk
novel-novel yang bukan milik sendiri, contohnya yang pinjeman. Baik dari
perpus, temen atau siapapun. Soalnya nanti kalau udah dikembaliin dan mau baca
lagi susah.
Identitas Buku
Judul : Ayat-Ayat Cinta 2
Penulis : Habibburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tahun
terbit : 2015
Tebal
halaman : 697 halaman
Ukuran
buku : 13,5 x 20,5 cm
ISBN :
978-602-0822-15-0![]() |
| Sumber gambar : http://umminadliroh.blogspot.co.id/2016/01/review-novel-ayat-ayat-cinta-2.html |
Bagian-Bagian dalam Cerita
1.
Bayang-bayang Maria, Puisi Aisha dan Gesekan Biola
Keira
Fahri
diamanahi untuk mengajar Philology di The University of Edinburgh. Di bagian
ini dipaparkan beberapa tokoh baru seperti Profesor Charlote, Paman Hulusi, Ju
Se (dibaca Ju Suh) dan Keira, tetangga Fahri yang bersikap dingin.
Ketika Fahri sedang
melantukan al-quran surah Maryam tiba-tiba ia teringat Maria. Tidak lama
setelah itu, ia juga teringat dengan Aisha yang sedang membaca sebuah puisi
cinta. Aisha tidak diketahui keberadaannya. Suara gesekan biola yang dimainkan
oleh Keira dari rumah sebelah semakin membuat Fahri merindukan Aisha.
2.
Suatu Malam di Musselburgh
3.
Pengemis Bersuara Serak
4.
Desakan Menikah Lagi
5.
Perjumpaan tak Terduga
6.
Jamuan Pagi di Inverest
7.
Mengantar Nenek Catarina
8.
Hilang tanpa Jejak
9.
Hujan dan Roti Bagel
10. Jangan Menipu
Allah !
11. Ada Apa dengan
Keira ?
12. Cokelat
Persahabatan
13. Tantangan dari
Oxford
14. Biola untuk
Keira
15. Bunga-bunga
Makrifat
16. Malaikat yang
Turun di Stoneyhill Grove
17. Teh Panas yang
Menggetarkan
18. Permintaan yang
Susah ditolak
19. Keputusan yang
Berat
20. Ciorbă de Peşte
21. Air Mata Sabina
22. Pesta Kecil tak
Terduga
23. Mimpi Bertemu
Aisha
24. Jiwa Pahlawan
25. Doa di Ujung
Malam
26. Cinta yang Murni
27. Denyar-Denyar
Kerinduan
28. Pesta Kemenangan
Keira memenangkan
sebuah kompetisi biola di Cremona, Italia. Ia berhasil menjadi juara ke-3 dan
merayakan kemenangannya dengan ibu dan adiknya, Jason.
29. Hunna Libasun Lakum
Entah
apa yang membuat kang Abik menamai bagian ini degan Hunna Libasun Lakum, tapi
pada bagian ini kurang lebih ceritanya :
Fahri dihadapkan pada
dua pilihan yang menurut sebagian orang sederhana namun baginya sangat berat.
Jadi, saat itu Fahri sudah mau menemani Paman Akbar Ali dan keluarganya yang
dating jauh-jauh dari Turki untuk jalan-jalan. Namun, ada kabar buruk datang
dari Brenda yang mengatakan bahwa nenek Catarina kritis dan nama Fahri terus
disebut-sebut oleh nenek Catarina. Akhirnya ia memilih untuk menjenguk nenek
Catarina. Ternyata nenek Catarina mengalami dehidrasi hebat. Fahri merasa
bersalah karena merasa kurang memperhatikan tetangganya.
30. Kemarahan Keira
di Pagi Hari
Keira marah karena
mendengar pengakuan Jason yang ingin masuk Islam. Ia masuk ke rumah Fahri tanpa
permisi lalu marah besar kepada Fahri yang dianggap telah mencuci otak adiknya.
31. Nyawaku untuk
Rasulullah !
Fahri berkeliling kota
Edinburgh guna menjernihkan kembali pikirannya setelah berhari-hari ia
disibukkan dengan mengedit jurnal-jurnal. Saat sedang menyetir, ia melihat
seorang perempuan bercadar masuk ke dalam sebuah bar. Aneh sekali pikirnya.
Akhirnya ia mengikuti perempuan tersebut yang ternyata adalah Sabina. Sabina
bertemu dengan Baruch untuk mengatakan bahwa ia tidak ingin diganggu. Namun,
Baruch malah menghina Sabina dan ujung-ujungnya malah menghina istri Rasulullah
dan Rasulullah. Sabina geram. Tidak terima dengan Sabina Baruch malah berniat
untuk membunuh Sabina. Sabina lari tetapi terkejar. Sabina rela mempertaruhkan
nyawanya demi menjaga nama baik Rasulullah dan keluarganya.
32. Biola Patah
Keira dipinjamkan biola
antik milik Maddam Varenka untuk dipakai saat kompetisi biola di London. Namun,
ia nakal. Ia hendak memakai biola itu untuk kompetisi lain, dengan tanpa seizin
Maddam Varenka. Biola antik tersebut patah saat Keira hendak turun dari kereta.
33. Pelangi di Bibir
Hulya
Hulya berseri-seri saat
Fahri menyatakan lamarannya kepada Ayah Hulya untuk menikahi Hulya.
34. Persiapan
Fahri dan Hulya
mempersiapkan pernikahan mereka.
35. Agama Cinta
Setelah menikah, Fahri
masih tetap menjalankan amanahnya sebagai dosen dan pengisi berbagai kajian.
36. Binar-binar
Cinta
Hulya dan Fahri
merayakan pernikahan mereka dengan bermalam di tempat-tempat romantis.
37. Menunggu Cinta
Bersemi
Setelah berbulan-bulan
menjadi istri Fahri, Hulya merasa belum menjadi istri yang sesungguhnya. Sebab ia
belum mendapatkan nafkah bathin dari Fahri. Hulya bercerita pada Sabina. Sabina
lalu menyarankan beberapa hal kepada Hulya.
38. Taman Para
Pecinta
Hulya dan Fahri
menikmati hari-hari mereka. Mereka dianugerahkan seorang anak yang sangat lucu.
Tidak jarang anak tersebut diasuh oleh Sabina.
39. Api Cemburu
Meskipun Hulya sudah
dikarunia anak, ia merasa belum apa-apa. Sebab ia belum mahir dalam memasak. Berbeda
dengan Sabina yang pandai memasak, sehingga Hulya cemburu pada Sabina.
40. Wasiat yang
Berat
Hulya meninggal dunia
karena ditusuk penjahat. Beberapa saat sebelum meninggal, Hulya berwasiat
kepada Fahri. Salah satu wasiatnya yaitu agar wajah Hulya ditempelkan pada
Sabina.
41. Tanda Lahir
Sabina memiliki tanda
lahir yang sama seperti Aisha.
42. Cerita di Keble
College
Setelah yakin bahwa Sabina adalah Aisha,
Fahri mempersiapkan kejutan untuk Sabina atau Aisha di sebuah ruangan di Keble
College. Suasana mengharukan-pun terjadi.
Untuk saat ini hanya beberapa bagian di
atas yang bisa saya ceritakan. Buat temen-temen khususnya yang belum punya
novelnya tapi mau banget baca, bisa baca di http://ayatayatcintadua.blogspot.co.id/.

0 Response to "CATATAN NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2"
Posting Komentar