ilustrasi |
Alih-alih peradaban ini membuat kita harus semakin menyesuaikan dengan laju modernisasi yang semakin cepat. Tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi seolah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Sebagai manusia yang hidup di zaman ini bila tak mengikuti arus teknologi maka akan ketinggalan banyak hal. Di sisi lain dampak negati tentu perlu diwaspadai. Bukan hanya untuk anak-anak yang sangat dikhawatirkan kena dampaknya bahkan orang dewasa maupun sudah berkeluarga pun tak lepas dari efek negatifnya.
Maka untuk membentengi keluarga dari berbagai dampak yang negatif ada beberapa hal yang perlu kita siapkan sebagai pondasi.
🔹
1. Memiliki keimanan yang kokoh.
Iman yang kokoh tak mudah tergoyahkan seharusnya kita upayakan. Menggenapkan iman dengan ketaatan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan sudah tentu harus kita lakukan. Menjaga iman tak bisa sendirian. Butuh teman dalam melakukan perjalanan di kehidupan ini. Mereka akan menjadi cermin atas langkah-langkah kita dan jadi rambu-rambu yang akan mengingatkan kita. Maka kebersamaan dengan saudara seiman harus kita jaga. Banyak cara menjaga iman dan yang utama mengingat kematian agar kita selalu menjaga diri dalam kebaikan.
🔸
2. Memiliki wawasan keilmuan yang memadai.
Belajar sepanjang hayat menjadi kewajiban kita. Ilmu selalu berkembang dan kita harus mengimbangi. Anak kita pun jauh lebih cerdas dibandingkan era zaman old. Maka kita akan kehabisan inovasi dalam mendidik anak jika hanya belajar dari ilmu turun temurun. Jadi orang tua pembelajar itu tuntutan zaman agar tak salah menyikapi tahap perkembangan jiwa anak kita
🔹
3. Memiliki amaliyah yang optimal.
Gerakkan anakmu dengan hatimu. Begitu sepertinya kalimat yang tepat bagi kita para orang tua. Bukan hanya memperbaiki ibadah maghdah tapi ibadah nafilah lainnya. Terus mengisi ruhiyah dengan taqarub ilallah yakni memperbanyak sujud menanda kepasrahan yang mendalam atas pemilik alam. Allah pemilik hati dan Allah lah yang akan menjaga hati anak-anak kita.
🔸
4. Memiliki jiwa keteladanan.
Keteladanan ada kunci utama dalam pendidikan. Tak cukup kita hanya mampu berbicara namun memberi contoh. Anak zaman sekarang akan menjawab ketika orang tua memerintah tapi tak melakukan. Semisal ketika kita meminta mereka tilawah sementara kita bersantai, hal seperti ini akan berdampak tak baik. Maka membimbing anak seiring dengan contoh terbaik di depan matanya dan orang tua jadi panutan maka jauh akan lebih mudah untuk mengajaknya. Dan jangan pernah merasa bosan untuk terus mengajak anak menuju kebaikan.
🔹
5. Memiliki kesabaran dalam mendidik generasi.
Banyak diantara kita yang menginginkan anak berkembang sesuai dengan usianya. Padahal tidak semua anak tumbuh dan berkembang sama. Apalagi berkaitan masalah kecerdasan intelektual juga emosional. Melihat perkembangan yang tidak sama dari anak kita jika dibanding temannya tak perlu risau atau merasa tertinggal. Akan ada saat yang terbaik untuk anak kita kapan mereka tumbuh dan berkembang. Yakin bahwa setiap anak kita spesial dan kelak akan sukses dan menjadi generasi penerus pengusung panji Ilahi.
📚
Sumber :
Grup ODOJ
0 Response to "Persiapan Ilmu : Membina Keluarga di Era 4.0 (oleh @rochma_yulika)"
Posting Komentar