ilustrasi "Guru sedang Mengajar" |
dinukil dari tulisannya H. Muh. Nur Abdurrahman
🍁🍁🍁
Ibu guru berjilbab rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan syari'at Islam.
➖➖➖➖➖➖➖
[Permainan 1]
Di tangan kirinya ada kapur,
di tangan kanannya ada penghapus.
Ibu guru berkata :
"Ibu punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri ibu ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika ibu angkat kapur ini, maka berserulah 'Kapur !', jika ibu angkat penghapus ini, maka berserulah 'Penghapus !'"
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.
Ibu guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
🕑🕑🕑
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata,
"Baik sekarang perhatikan...! Jika ibu angkat kapur, maka berserulah 'Penghapus !', jika ibu angkat penghapus, maka katakanlah 'Kapur !'"
♻♻♻
Dan permainan diulang kembali.
Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya.
Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk.
Selang beberapa saat... permainan berhenti...
Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya...
"Anak-anak..., begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq...!yang bathil itu bathil... ! Namun kemudian, musuh-musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya..."
"Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut..., tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya... Lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu... ! Dan kalian mulai dapat mengikutinya..."
"Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika. Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, berhubungan seks sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, membakar simbol-simbol Islam sok NKRI dan lain-lain.... !"
"Semuanya sudah terbalik... !"
"Dan tanpa disadari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya."
"Paham.... ?" tanya Guru kepada murid-muridnya.
"Paham Bu Guru."
"Baik...!"
➖➖➖➖➖➖
[Permainan 2]
Ibu guru melanjutkan,
"Di ibu ada Qur'an, ibu akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu dijaga sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang kalian berdiri di luar karpet !"
"Permainannya adalah...., bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan yang lain, tanpa memijak karpet... ?"
💡💡💡
Murid-muridnya berpikir...
Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain,
tetapi tak ada yang berhasil...
Akhirnya...
Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme.
Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet...
"Murid-murid..., begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya..."
"Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan, karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasa pun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar."
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pondasi yang kuat. Begitulah ummat Islam. Jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat ! Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian."
"Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu muslim, tetapi kalian telah meninggalkan syari'at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan..."
📚
Sumber : WAG ODOJ
0 Response to "Cara Seorang Guru Menjelaskan Ghazwul Fikri"
Posting Komentar