Jurus Nulis ala Ifa Avianty

Mba Ifa Avianty

Dari majalah yang suka aku baca, pas SMP.
Alhamdulillah dulu teteh aku suka beli dan dibawa ke rumah.
Tapi sekarang udah ngga lagi, karena udah ngga ada yang ngebawain.
😁

➖➖➖

Sobat Nida pasti kenal betul dengan penulis satu ini. Karya-karyanya selalu punya ciri khusus yang meremaja dan flowing banget. Yep, siapa lagi kalau bukan Ifa Avianty !

Dalam satu kesempatan di Universias Islam Negeri, Ciputat, Ifa membeberkan jurus menulisnya kepada para hadirin. Menurutnya, langkah awal yang sangat urgent bagi tiap penulis ialah niat di awal, selama proses, dan di akhir.

“Menulislah untuk kebaikan. Pinjam tangan Allah untuk menulis dengan sholat dan berdoa sebelum mulai menulis. Karena menulis adalah investasi dunia akhirat, jangan sekali-kali diniatkan demi uang. Kalau kita berkualitas, penerbit dan majalah akan datang dengan sendirinya,” papar penulis yang telah menulis 34 judul buku ini.

Setelah itu, yang paling penting lagi bagi seorang penulis ialah mendisiplinkan diri dalam menulis dan membaca.

“Syarat jadi penulis cuma satu kok. Nulis aja tiap hari. Ikut komunitas menulis tapi nggak pernah nulis, ya nggak jamin kita bakal jadi penulis. Disiplin diri dalam menulis itu penting banget. Selain juga disiplin baca buku untuk memperkaya wawasan,” tambah Ifa.

Ibu tiga anak ini juga mengakui kalau semua karya yang ditulisnya hingga saat ini sumber inspirasinya nggak pernah jauh-jauh dari kehidupan sehari-harinya. Ia hanya menulis apa yang disukai, diketahui, dan dimaui.

“Menulis itu nggak usah ribet. Jangan sekali-kali nulis yang ngak kita kuasai. Tulis aja apa yang kita suka, kita tahu, dan kita mau, maka proses menulis akan terasa sangat menyenangkan. Tanpa beban,” pangkas Ifa.

Bukan hanya memberikan wejangan semata. Di acara tersebut Ifa juga membeberkan tips n trik teknis dalam menulis, terutama agar tulisan kita menjadi flowing.

“Hidupkan cerita kita tanpa deskripsi bertele-tele di awal. Langsung aja masuk dalam scene. Agar karakter tokoh-tokoh kita benar-benar hidup, gerakkan mereka dalam benak kita. Tulis apa yang kita rasakan dan jangan sekali-kali bikin tokoh yang datar. Buatlah tokoh kalau nggak “angel” ya “devil”, kemudian konsistenlah dengan karakter yang sudah kita buat,” ujar Ifa.

➖➖➖

Semoga jurusnya bisa kita aplikasikan...

Semangaaatttt ✊✊✊

📚
Sumber :
Majalah Annida (Online) | April 3, 2018

Tweet