Baca juga artikel "Amul Huzn (Tahun Duka Cita)" part 1 disini.
🍁🍁🍁
Pada tahun ke-10 setelah Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi terjadi peristiwa wafatnya dua orang yang disayangi nabi, yaitu paman nabi (Abu Thalib) dan istri nabi (Khadijah).
➖➖➖
Wafatnya Khadijah binti Khuwailid ra.
Tekanan yang bertubi-tubi dan pemboikotan oleh musyrikin Quraisy telah membuat tubuh yang tidak muda lagi menjadi ambruk, sakit akhirnya beliau wafat di usia 65 tahun, tepatnya di Bulan Ramadhan 3 tahun sebelum Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam hijrah dari Mekkah ke Madinah atau di tahun ke-10 masa nubuwah.
Khadijah Radhiallahu 'anha merupakan kado terindah yang diberikan Rabb-Nya kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Sekitar 25 tahun sudah beliau mengabdi pada suami dan juga utusan Allah azza wa jalla.
Beliau adalah wanita dewasa pertama yang menyatakan Islam.
Pengorbanan dan ketegaran dalam mendampingi suaminya dalam menghadapi konsekuensi dakwah sangatlah luar biasa.
Beliau habiskan harta kekayaannya yang tidak sedikit, untuk tegaknya Islam di awal-awal nubuwah.
Selalu setia mendampingi dan menguatkan suaminya dalam suka dan duka, termasuk dalam pemboikotan yang tidak mudah untuk dijalani oleh manusia biasa.
Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkariku. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dia menyokongku dengan hartanya ketika orang-orang memboikotku. Dan Allah mengaruniakan anak bagiku dari (rahim)-nya. Padahal dengan (istri-istriku) yang lain, aku tak mendapatkannya.”
(HR. Ahmad; hadits shahih)
Oleh karena itu, Khadijah mendapat kehormatan dari Rabb-Nya, yaitu kabar balasan surga telah disampaikan saat beliau masih hidup.
Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata : "Wahai Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan."
(HR. Bukhari)
Ditinggal 2 orang yang dicintai Nabi Shalallahu 'alahi wa sallam, yang hanya terpaut 2 bulan, membuat Nabi pun sangat berduka. Oleh karena itu tahun dimana Abu Thalib dan Khadijah wafat disebut Tahun Huzn, Tahun duka cita.
Saat itu orang Arab masih memberi penamaan tahun dengan penamaan momen penting yang terjadi pada tahun berjalan, misal Tahun Gajah, Tahun Huzn, Tahun Hijrah, Tahun Hudaybiyah.
📚
Sumber :
Tahdzib Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam.
0 Response to "Amul Huzn (Tahun Duka Cita) - Part 2"
Posting Komentar