dari buku "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad", karya K.H Moenawar Chalil.
➖➖➖
Nabi Hud a.s diutus Allah di tengah-tengah bangsa Arab dari kabilah kaum 'Aad, yang terletak diantara negri Yaman dan Oman.
Mereka menyembah kayu, batu dan manusia yang dianggap sakti. Tapi mereka menolak seruan nabi-Nya, akhirnya mereka dibinasakan.
Kemudian pada kaum Tsamud yang terletak di negri Hijr, antara Hijaz dan Syam, Allah mengutus Nabi Saleh a.s. Mereka pun tidak mendengar seruan suci nabi-Nya, akhirnya merekapun dibinasakan Allah.
Di wilayah Mekkah, keadaan sama saja, kemusyrikan telah merajalela, akhirnya Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s diutus Allah ke sana.
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja...."
(QS. Mumtahanah ayat 4)
Syari'at Nabi Ibrahim a.s yang masih berlaku sampai sekarang :
Menyeru kepada tauhid dan bara' terhadap kemusyrikan, haji, umrah, berqurban, berkhitan.
Melalui dakwah panjang dan pengorbanan yang berat, akhirnya ajaran Nabi Ibrahim a.s diterima luas oleh bangsa Arab.
Akan tetapi, setelah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail wafat, lama kelamaan ajarannya direkayasa oleh pengikutnya sendiri. Mereka masih percaya bahwa Allah itu tunggal, tapi dalam peribadahan kepada-Nya, mereka membuat atau mengadakan perantara, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah) ?”
(QS. az-Zukhruf ayat 87)
Sebagian dari mereka menjadikan malaikat, jin, ruh, bintang menjadi perantaranya.
Sebagian lagi menjadikan batu, logam, patung-patung menjadi perantara sesembahannya.
Memuliakan yang berlebihan pada Ka'bah pun menjadi salah satu sebab keyakinan pengikut Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s menyimpang.
Saat mereka berziarah ke tanah suci untuk menjalankan syari'at Nabi Ibrahim a.s, sepulangnya mereka membawa batu-batu dari tanah suci ke negri mereka masing-masing. Batu-batu tersebut kemudian disimpan di tempat yang istimewa dan kemudian dimuliakannya, bahkan dikelilingi mereka sebagaimana mereka thawaf mengelilingi Ka'bah.
Selain itu ada kisah lain pula. Amr bin Lubayyi, seorang penduduk Mekkah pergi melakukan safar ke Balqa negeri Syam. Disana dia takjub pada penduduknya yang sedang menyembah patung-patung. Akhirnya saat kembali ke Mekkah, Amr bin Lubayyi membawa patung besar yang bernama Hubal dan disimpannya di sisi Ka'bah.
Amr bin Lubayyi menyeru agar peziarah melakukan hal yang sama sebagaimana apa yang dilihatnya di negri Syam. Lambat laun yang mengikutinya makin banyak. Patung-patung sekitar Ka'bah dan di dalam Ka'bah makin bertambah banyak.
Berhala-berhala itu selain dibuat dari batu, juga dari kayu yang diukir dan logam-logam berharga seperti emas dan perak.
Saat Fathul Mekkah, berhala-berhala tersebut mencapai 300 lebih berhala, kemudian Nabi Muhammad SAW menghancurkan semuanya.
➖➖➖
📚
Sumber : WAG Sirah Nabawiyah
0 Response to "Keyakinan Bangsa Arab Sebelum Nubuwah Nabi Muhammad SAW"
Posting Komentar