Malu-nya para Mukmin dan Mukminah Sejati

ilustrasi


oleh Mohammad Rofiqul A'la

"Jika engkau tidak malu, maka lakukan apa yang engkau mau."
(HR. Bukhari)

🍀
Sifat malu adalah kemuliaan yang berbanding lurus dengan keimanan seseorang. Semakin tinggi iman seseorang maka akan semakin nampak sifat malunya kepada Allah Swt.

🌹
Mukminah sejati malu bicara berlebihan kepada selain mahromnya, sebagaimana malunya salah satu putri nabi Syu'aib a.s yang bicara singkat, jelas dan padat kepada nabi Musa a.s karena malu bicara yang berlebihan kepada laki-laki yang bukan mahromnya.

🍁
Mukminah sejati malu terlihat bagian dari auratnya walaupun kepada orang yang sudah meninggal dunia, sebagaimana malunya sayyidah 'Aisyah kepada sayyidina 'Umar ra. yang dikuburkan didalam kamar rumahnya.

🌼
Mukminah sejati malu nampak bentuk tubuhnya walaupun sudah meninggal dunia sebagaimana malunya sayyidah Fatimah ra. yang khawatir ketika jasadnya dibawa diatas keranda terlihat oleh para sahabat yang mengantar ke kuburnya, sehingga beliau minta agar ditutup dan kebumikan diwaktu malam hari.

🍃
Mukminah sejati sangat malu walaupun yang tersingkap adalah bagian dari tumit kakinya, sebagaimana malunya sayyidah Ummu Klultsum binti Abi Shofyan ra., sehingga beliau lebihkan kain bawah bajunya.

🌸
Mukmin sejati malu jika meminta kepada selain Allah Swt, mukmin sejati malu dihadapan Allah walaupun sudah bertaubat dan diampuni dosanya, sebagaimana malunya seorang yang berbuat salah kepada orang lain walupun sudah meminta maaf dan dimaafkan kesalahannya.


Malu sejati adalah menjaga kepala dengan apa yang dipikirkannya, menjaga perut dari apa yang masuk kedalamnya, mengingat mati dan kerusakan setelahnya, dan mengharap akhirat dengan meninggalkan berlebihan atas kemewahan dunia.

📚
Sumber :
Ringkasan Kajian Hadits Arbain An-Nawawi, Hadits ke-20 @Masjid DT Cipaku Jakarta.

0 Response to "Malu-nya para Mukmin dan Mukminah Sejati"

Posting Komentar