Bunda Yoyoh Yusroh dan Keluarganya |
Saya pribadi juga turut mengakui beliau sebagai mutiara.
Mutiara yang makin mengkilap setelah ditempa berbagai cobaan.
Ya, cobaan untuk tetap proporsional dalam urusan rumah tangga, keluarga, masyarakat, dan negara.
Beliau seorang ibu rumah tangga seperti pada umumnya wanita yang telah menikah.
Tugas rumah tangga selalu terselesaikan dengan beres sebelum ia menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI.
Rumahnya selalu terkondisikan dalam keadaan bersih dan rapi. Keluarga tetap terjamin menyantap hidangan yang halal dan toyyib.
Ia rela bangun dini hari untuk membereskan urusan rumah tangga sebelum ayam jago berkokok.
Jangan kira orang-orang dirumah yang ia urus hanya sedikit.
Ada seorang suami dan 10 putra-putrinya.
Begitu melelahkan pastinya bukan ?
Bagaimana dengan kita ? Belum punya pasangan aja udah males-malesan.
Baru 1 anak aja udah kewalahan.
Hehe
Almh. Bunda Yoyoh Yusroh mengerjakan segala urusan rumah tangga oleh dia sendiri, tanpa bantuan pembantu.
Prinsip dia : "Tangan kiri menggendong anak, tangan kanan melakukan pekerjaan lainnya.". Efisien sekali.
Itu baru urusan rumah-tangga.
Menengok urusan pendidikan putra-putrinya.
Ia begitu hebat.
Di tengah kesibukannya sebagai anggota dewan, ia tetap bisa menjadikan 10 putra-putrinya menjadi penghafal Al-Qur'an.
Bahkan ada beberapa yang melanjutkan kuliah sampai ke Timur Tengah.
Bukan hanya itu saja, dalam satu hari beliau masih bisa menghatamkan tilawahnya sebanyak 3 Juz.
Kita yang masih merasa sok sibuk ini bagaimana ?
Bagaimana bisa ia sempat tilawah ?
Ia gunakan waktu selama perjalanan ke kantor untuk tilawah. Saat di mobil, benar-benar ia manfaatkan untuk menghatamkan target tilawahnya.
Kalau tidak percaya, boleh tanya pada sopirnya yang menjadi saksi hidupnya.
Sampai-sampai anaknya pernah bilang "Umi, kalau sudah besar nanti aku ingin jadi seperti umi yang bisa tilawah 3 Juz per hari".
Meleleh hati seorang ibu saat anaknya bangga pada ibunya bukan ?
Di kancah politik, ia banyak menyalurkan aspirasi muslimah di gedung parlemen.
Masih ingat ketika tahun 90-an penggunaan jilbab masih sangat di batasi oleh pemerintah ?
Salah satunya beliaulah yang ikut berjuang agar pemerintah memerdekakan wanita islam yang ingin berjilbab di berbagai profesinya.
Bersyukur sekarang kita bisa berjilbab anywhere di Indonesia ini.
Banyak hal yang bisa kita petik dari kisah hidup beliau :
1. Manajemen waktu
Sebagai seorang ibu rumah tangga apalagi masih ditambah sebagai ibu pekerja, pastinya kita harus pintar mengatur waktu. Jangan sampai ada waktu yang terbuang sia-sia. Atur waktu secara efektif & efisien.
2. Fokus dalam pengerjaannya.
Kalau sambil instagraman/facebook-an/streaming youtube, yang ga bakal kelar-kelar kerjaaannya. Yang ada lama2 males menyelesaikannya. Betul ? hehe
3. Harus kuat
Jangan jadi generasi yang embyeh-embyeh.
Baru nyapu dan ngepel satu rumah aja terus update status "capek habis ngepel".
Baru cuci piring aja dah encok pegel linu.
Baru nyuci baju aja dah pegang hape lagi dan update status "adek lelah bang", hehe.
Baru kena angin malam aja, badan minta kerokan.
Baru ada problem kecil aja dah bingung. Baru mikir dikit aja dah pusing.
"Muslim yang kuat lebih Allah sukai daripada muslim yang lemah.
Kuat secara pikiran, jasmani, ruhiyah dan materi tentunya.
4. Refresh semangat dengan ruhiyah yang kuat
Mau tau kuncinya kenapa Almh. Bunda Yoyoh begitu semangat menjalani semua tugasnya ?
Karena setiap sepertiga malam, ia refresh semangatnya dengan sholat malam.
Bukankah sudah ada hadistnya bahwa sholat malam bisa menjadikan lebih bersemangat dan wajah riang berseri-seri ?
Ringkasan kisah ini ditulis ulang oleh Noviana Sari.
Kisah lebih lengkapnya, silahkan baca buku "Ibunda Yoyoh Yusroh".
0 Response to "Belajar dari Almarhumah Bunda Yoyoh Yusroh"
Posting Komentar